Rabu, 02 November 2016

Laporan sementara praktikum biologi pengamatan sel



I.                  PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel merupakan awal dari bentuk manusia yang paling kecil setelah molekul, yang diciptakan oleh Allah sehingga, kita dapat meningkatkan iman, karna Allah lah maha pencipta dari yang terkecil (sel), sampai yang terbesar (alam semesta). Sel sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional mahkluk hidup. Dalam tubuh mahkluk hidup terdiri dari beribu-ribu sel yang bekerja sesuai dengan fungsinya. Sel yang merupakan sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan atau aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestipas, ekskresi, dan lainnya). Pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung didalam tuguh yang dilakukan oleh sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel di sebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sebelum lebih dalam membahas tentang sel, struktur sel dan organel sel, mari kita ketahui secara ringkas macam macam sel yang ada sekarang ini. Secara garis besar, sel terbagi atas dua berdasarkan ada tidaknya membran inti yaitu sel eukariot (memiliki membran inti) dan sel prokariot (tidak memiliki membran inti). Hal inilah yang secara garis besar membagi seluruh cabang makhluk hidup yang kita kenal sekarang ini. Mulai dari archaebakteria, bakteri, dan eubakteria (seluruh organisme makhluk hidup selain bakteri dan archaebakteri).
Selanjutnya sel sel terbagi secara lebih khusus lagi menjadi sel hewan uniseluler (protozoa), sel alga uniseluler, sel fungi (hifa), sel tumbuhan, sel hewan multiseluler, sel

bakteri, sel archaebakteria, dan berbagai jenis diferensiasi sel yang ada. Keseluruhan sel sel yang ada semuanya disesuaikan dengan habitat mereka berada dan kebutuhakan mereka untuk tetap lestari.
            Walaupun ada sel yang dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop, tetapi pada umumnya berukuran mikroskopis, dan sel hewan lebih kecil dari pada sel tumbuhan karna hampir semua sel sangat kecil, penemuan dan penelitian tentang sel tidak dapat terjadi sampai di temukannya lensa dan mikroskop.
2.1       Tujuan dan kegunaan 
Tujuan dari praktikum biologi tentang pengamatan sel adalah agar praktikan dapat mengetahui bentuk sel mati dan sel hidup mengidentifikasi sel tumbuhan dan sel hewan.
Adapun kegunaannya adalah praktikan dapat mengatahui bagaimana bentuk sel epidermis bawang merah, bentuk sel batang ubi kayu muda, selaput rongga mulut, dan bentuk sel daun hydrillah. Dan praktikan telah dapat mengetahui bagaimana cara mengamati sel pada tumbuhan dan sel pada hewan, sehingga ketika praktikan melakukan suatu penelitian yang menyangkut tentang sel, praktikan dapat dengan mudah mengerjakannya.   

II.        TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Pengertian Sel
            Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakanunit penyusun semua mahkluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan mahkluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Mahkluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesealisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembekalan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah di buahi (wikipedia, 2012).
Sel merupakan unit terkecil dari mahkluk hidup, yang berarti sel mampu atau tetap hidup tanpa kehadiran sel yang lain. Sel juga merupakan struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi (Sumardi dan Miranti, 2007). Sel tubuh manusai adalah sel mikroskopik yang bedia meter 10 sampai dengan 30 m (Setiadi, 2007).
Rata-rata ukuran sel pada tumbuhan sangat kecil. Biasanya ukuran sel tumbuhan mencapai mikrometer bahkan hingga nanometer (cambell, 2000). Bentuk sel tumbuhan adalah tetap karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun

atas selulosa, kitin, asam amino dan karbohidarat kompleks. Dinding sel berfungsi sebagai sel penyokong (George, 2006).
            Sel hewan adalah nama untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan sel. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain. Seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel dan teloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil. Bahkan tidak ada karena tidak memiliki dinding sel yang kecil, sel hewan bervarian bentuknya, sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan (Seojono, 2002).          
            Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri, sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya fitur-fitur tersebut meliputi vakuola, dinding sel, plasmodermata, dan plastida.
            Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan membran plasma, pada membran dalam terjadi semakin luas pelekukan ke arah dalam bentuk kristal. Dengan adanya kristal ini permukaan membran dalam menjadi semakin luas sehingga proses respirasi sel semakin efektif, proses respirasi berlangsung pada membran dalam mitokondria (Pada kristal) dan matriks. Matriks tersusun atas air, protein, enzim pernafasan, garam, DNA dan lain-lain. Enzim pernafasan itu sangat penting bagi proses pembentukan ATP. (sry mayanti, 2003).      

III.    METODE PRAKTEK
3.1       Waktu dan Tempat
Waktu  praktikum biologi tentang pengamatan sel dilaksanakn pada hari rabu, 12 Oktober 2016 pukul 13:00 WITA sampai dengan selesai bertempat di laboratorium ilmu-ilmu kehutanan, fakultas kehutanan, Universitas Tadulako, Palu.
3.2       Alat dan Bahan
Adapun alat yuang digunakan dalam praktikum biologi tentang pengamatan sel adalah cutter/silet, pingset, tusuk gigi, toples, pita ukur, handskun, gelas objektif, gelas penutup, mikroskop, botol semprot, tisu, pipet tetes, dan alat tulis menulis.
Adapun bahan yang digunakan yaitu batang ubi kayu (Manihot esculenta), bawang merah (Alium cepa), daun hydrillah (hydrillah vercitilata), selaput rongga mulut (Ephitelium mucosa), air rendaman jerami padi (Oryza sativa L), cuka 2 botol, telur, sirup pisang ambon, aquades, dan yodium.
3.4       Langkah kerja
Langkah kerja yang dilakukan saat praktikum biologi tentang pengamatan sel yaitu:          
3.4.1    Pengamatan penampang melintang empulur batang ubi kayu    (Manihot esculenta) sebagai gambaran bentuk sel tumbuhan.
            Pertama-tama, potong batangan ubi kayu (Manihot esculenta) yang sangat mudah secara melintang, menggunakan cutter/silet, potong dengan sangat tipis,

kemudian kita letakkan di gelas objek secara perlahan jangan sampai terjadi lipatan atau kerutan, langkah berikutnya kita tetesi dengan aquades sebanyak 1 atau 2 tetes kemudian ditutup dengan gelas penutup. Selanjutnya kita amati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X. Lalu gambar hasil pengamatan.
3.4.2    Pengamatan struktur sel umbi lapis, (sel epidermis) bawang merah       (Allium cepa) sebagai gambaran sel tumbuhan dengan bagian-          bagiannya.
            Langkah pertama, kita ambil lapisan epidermis, lapisan yang tipis, lapisan diambil menggunakan pingset secara perlahan jangan sampai ada lipatan, kemudian letakkan di gelas objek, kemudian kita tetesi dengan aquades 1 atau 2 tetes, lalu tutupi dengan gelas penutup dan putar 45° agar tidak terjadi gelembung, selanjutnya kita amati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X. Lalu gambar hasil pengamatan.
            Langkah kedua yang kita lakukan adalah, setelah pengamatan pertama selesai, lapisan epidermis bawang merah (Alium cepa) yang di gelas objektif diambil kembali, kemudian kita tetesi dengan yodium disamping gelas penutup agar airnya tidak menyebar kemana-mana, di lap menggunakan tisu dengan perlahan-lahan kemudian amati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X.

3.4.3    Pengamatan struktur sel daun hydrillah (hydrillah vercitilata) sebagai    gambaran sel tumbuhan.
            Pertama-tama, ambil selembar daun yang muda (atau daun pada pucuk) hydrillah (hydrillah vercitilata) yang sudah di siapkan, kemudian letakkan di atas objek dalam posisi bentangan membujur yang rata, tetesi dengan aquades 1 atau 2 tetes lalu tutup dengan gelas penutup. Selanjutnya amati di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 X. Lalu gambar hasil pengamatan.
3.4.4    Pengamatan struktur sel selaput rongga mulut (Ephitelium mucosa),     sebagai gambaran sel hewan
            Pertama-tama, kita mengeruk epitel pada bagian dalam dinding pipi, menggunakan tusuk gigi, kemudian letakkan di atas gelas objek dan tetesi dengan aquades 1 atau 2 tetes, lalu tutup dengan gelas penutup, kemudian amati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X. Selanjutnya gambar hasil pengamatan.
3.4.5    Pengamatan sel protozoa
            Teteskan air rendaman jerami padi (Oryza sativa L.) di atas gelas objek dan tutup dengan gelas penutup, saat menaruhnya jangan di tekan agar sel protozoa tidak hancur. Kemudian amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 40 X dan gambar hasil pengamatan.

3.4.6    pengamatan sifat permeabilitas membran sel
Pertama, kita ambil telur dan kita ukur lalu cetak garis tengah telur disekeliling bagian tengahnya dan catat bagaimana bentuk telur, langkah selanjutnya masukkan telur kedalam toples sonice dengan hati-hati, lalu tuangkan cuka sebanyak 2 botol kedalam toples sampai seluruh telur terendam dan tutup toples tersebut, kemudian letakkan di tempat yang aman dan amati perubahan pada telur selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam secara periodik. Saat pengamatan, ukur keliling telur dan cetak hasilnya, setelah 72 jam keluar telur dari toples amati perubahannya, dan kupas kulit telur dengan perlahan, jangan sampai selaput telur ikut terbuka. Kemudian ganti air cuka dengan sirup pisang ambon, tutup toples tersebut, dan simpan di tempat yang aman, kemudian setelah 24 jam keluarkan dari toples, amati perubahan telur dan ukuran keliling telur tersebut.      

IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil
Berikut adalah hasil pengamatan praktikum biologi tentang pengamatan sel.
 







Gambar 6.       Empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta) dan diamati dengan                           mikroskop pembesaran 40 X
 








Gambar 7.       Sel bawang merah/lapisan epidermis bawang merah (Allium cepa)                            yang telah ditetesi larutan yodium dan diamati dibawah  mikroskop dengan pembesaran 40 X

 









Gambar 8.       Sel daun hydrillah (Hydrillah verticilata) yang diamati dengan                                 mikroskop pembesaran 40 X

 










Gambar 9.       Sel selaput rongga mulut (Ephitelium mucosa) yang diamati                                    menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X

 









Gambar 10.     Sel air rendaman jerami padi (Oryza sativa) yang di amati                                        menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X

4.2       Pembahasan
Pada dasarnya semua mahkluk hidup tersusun dari satuan unit yang sangat kecil bernama sel. Sel merupakan bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme.
Pada pengamatan struktural sel empulur batang ubi kayu (manihot esculenta) dengan pembesaran 40 X tidak tampak adanya inti sel sitoplasma dan ruang antar sel melainkan yang tampak hanya dinding sel hal ini di sebabkan karena sel empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan sel mati.
Pada pengamatan struktur sel tumbuhan dengan menggnakan umbi lapis bawang merah (Allium cepa) yang dapat dilihat pada pembesaran 40 X yaitu ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma, dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel dan membentuk bagian sel sitoplasma berfungsi sebagai tempat mengapungnya organel-organel sel. Selain itu juga terdapat ruang antar sel dan setelah di tetesi yodium disamping gelas penutup perbedaannya terlihat sangat jelas yaitu yang terjadi adalah dinding sel nya semakin jelas.
Pada pengamatan struktur sel daun hydrillah (Hydrillah verticilata) yang dapat dilihat dengan pembesaran 40 X yaitu butir-butir kloroplas jaringan tulang daun, sitoplasma, dinding sel, dan runag antar sel. Tumbuhan ini termasuk dalam kelas hidrozoa, karena tumbuhan ini hidup di air.
Pada pengamatan selaput rongga mulut (Epitelium mucosa) terdapat bentuk sel yang tidak beraturan Sel selaput rongga mulut (Ephitelium mucosa) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 X dapat dilihat

bagian-bagian sel dari selaput rongga mulut (Ephitelium mucosa) adalah sitoplasma, membran sel, dan inti sel.
Pada pengamatan sel preparat air rendaman jerami padi (Oryza sativa) dibawah mikroskop tampak adanya hewan kecil bersel satu yaitu protozoa. protozoa merupakan mahkluk uniseluler yaitu tubuhnya terdiri dari satu sel saja. Semua kegiatan hidup berlangsung dalam satu sel itu saja, Mulai dari makan, bernafas, (Lionsfer energi), sampai berkembang biak.
Pada pengamatan telur pada larutan cuka yang berdiameter mula-mula adalah 14 cm dan berbentuk lonjong telur mengapung. Namun, setelah direndam selama 24 jam perubahan yang terjadi terlihat sangat jelas. Disekeliling telur terdapat gelembung udara yang mengelilingi permukaan telur serta ukuran telur bertambah menjadi berdiameter 14,4 cm, pada waktu ke 48 jam terus bertambah menjadi berdiameter 14,7 cm dan keika pada waktu yang ke 72 jam ukurannya berkurang menjadi diameter 15 cm. Hal ini disebabkan terjadinya perpindahan konsentrasi larutan cuka yang tinggi kekonsentrasi telur  yang lebih rendah yang terjadi melalui membran sel yang semipermeabel sehingga menyebabkan perubahan diameter dan bentuk pada telur. peristiwa ini di disebut dengan asmosis.
Dengan pengamatan telur dengan menggunakan sirup pisang ambon, keadaan telur berubah menjadi terapung dan diameter telur turun drastis sehingga telur menjadi kecil dan terapung dan telur juga terlihat menjadi sangat matang selama terendam 96 jam dengan sirup pisang ambon ukuran telur berubah menjadi berdiameter 14,5 cm dan mengkerut. dan berbentuk oval, hal ini disebabkan karena konsentrasi yang dimiliki oleh sirup pisang ambon lebih rendah

dibandingkan telur sehingga membran sel telur berusaha menyamakan konsentrasi dengan medium (Sirup pisang ambon) dengan cara mengeluarkan zat atau molekul yang sederhana dan kecil dari dalam sel telur (Semipermeabel) peristiwa mengkerutnya sel karena keluarnya cairan dari dalam sel disebut krenasi.
Tabel 1. Pengamatan telur
Pengukuran
Waktu
Diameter
Bentuk
Keterangan
1
0 Jam
14 cm
Oval
Sebelum direndam
2
24 Jam
14,4 cm
Oval
Direndam dicuka
3
48 Jam
14,7 cm
Oval
Direndam dicuka
4
72 Jam
15 cm
Oval
Direndam dicuka
5
96 Jam
14,5 cm
Oval
Direndam disirup pisang ambon


Grafik perubahan diameter telur dalam satuan waktu           

V.      KESIMPULAN DAN SARAN
5.1       Kesimpulan
            Dari hasil praktikum biologi tentang pengamatan sel dapat diambil kesimpulan
a.                  Secara umum sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan inti sel.
b.                  Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang tetap dan teratur  karena mempunyai dinding sel sedangkan sel hewan, bentuknya tidak tetap dan tidak teratur karena tidak memiliki dinding sel.
c.                  Membran sel mempunyai sifat semipermeabel yaitu sifat dimana suatu zat bisa melewati membran sel tersebut dan suatu zat yang tidak bisa melewatinya.
d.                 Pada pengamatan sifat permeabilitas sel telur yang direndam keadaan air cuka yang berkonsentrasi tinggi yang berpindah keadaan telur yang berkonsentrasi rendah menyebabkan ukuran telur membesar. Dan sebaliknya jika telur direndam dengan sirup pisang ambon. Peristiwa ini disebut dengan asmosis.
e.                  Sel setiap mahkluk hidup memiliki bentuk yang berbeda-beda.
f.                   Sel empulur batang ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan sel mati
g.                  Terdapat perbedaan pada pengamatan sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa) yang sudah ditetesi yodium dengan yang tidak ditetesi yodium. Yang sudah ditetesi yodium dinding selnya semakin jelas.    

h.                  Pada pengamatan telur yang direndam dengan larutan cuka mengalami perubahan setelah 24 jam, yaitu menjadi berdiameter 14,4 cm, pada 48 jam, 14,7 cm dan pada 72 jam 15 cm.
5.2       Saran
            Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum, waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya agar praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu disarankan agar tersedianya alat-alat yang lengkap bagi praktikum, agar setiap dan semua praktikum dapat memguasai materi praktikum dengan baik.         

DAFTAR PUSTAKA
Halvaimaoelvah. blogspot. com/ di akses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul      20:00 WITA
Lilynanay. blogspot. com/ di akses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 20:15      WITA
Ruhamham. blogspot. com/ di akses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 20:40    WITA
Setiaysetiany. blogspot. com/ di akses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul           20:56 WITA
www. academia. edu / 90 310 78 / laporan praktikum biologi tentang sel/ di akses pada tanggal    19 Oktober 2016, pukul 21:09 WITA
www. academia. edu / 9151754 / laporan biologi sel/ di akses pada tanggal 19        Oktober 2016, pukul 21:36 WITA








2 komentar:

  1. Harrah's Resort Atlantic City - MapYRO
    Search historical 속초 출장샵 database of 인천광역 출장안마 Harrah's Resort Atlantic City, including real-time driving 동해 출장샵 directions, street views and reviews. Find the places 안동 출장샵 to stay 전라북도 출장안마 closest

    BalasHapus
  2. Casinos in Malta - Filmfile Europe
    Find the best Casinos filmfileeurope.com in Malta including worrione bonuses, games, games wooricasinos.info and the history of games. https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ We cover all the main reasons to visit Casinos in

    BalasHapus